Go Blog to Me

" Sugeng Rawuh Poro tamu lan Sederek sedoyo"

Selamat Datang saya ucapkan kepada rekan2, saudara2, teman2,brother2,handai taulan,kerabat dan semuanya yang dapat mengakses informasi ini dari semua golongan dan kalangan tanpa memandang suku,agama,ras,kasta,maupun mode. semoga bisa bermanfaat bagi kita semua terutama bagi yang membutuhkan tip dan trik dari berbagai makalah/persoalan/kasus yang kita hadapi yang menyangkut kayalayak ramai maupun yang menyangkut kehidupan pribadi dan bermasyarakat dari bidang Info teknologi,wacana kebudayaan, maupun bidang kesehatan.



saya mohon maaf bila terjadi kesalahan tulis maupun penerbitan, karena saya tahu bahwa tak tak ada gading yang tak retak,dan saya sadar bahwa saya juga manusia biasa, untuk itu penerbit minta koreksi maupun masukan-masukan yang sekiranya penting untuk membenahi diri saya. Semoga Bermanfaat.....



terimakasih,

//MasTri

Jumat, 05 Maret 2010

KIAT UNTUK CEGAH DIABETIS



DIABETES merupakan penyakit yang dipicu oleh berbagai faktor, seperti pola hidup dan faktor keturunan. Karena itu, tentunya diabetes bisa dicegah dengan modifikasi gaya hidup. Namun bagaimana dengan faktor keturunan, apakah bisa dicegah? Hasil uji klinis yang dilakukan American Diabetes Association (ADA) tahun 2003 menunjukkan kalau perkembangan diabetes bisa dicegah dengan melakukan berbagai program intervensi. Langkah apa saja? Berikut uraiannya untuk Anda.

Strategi paling efektif.
Berdasarkan anjuran ADA, cara yang paling efektif untuk mencegah diabetes adalah dengan modifikasi gaya hidup dan penggunaan obat penurun glukosa yang telah diterima untuk menangani diabetes.

Modifikasi yang perlu dilakukan.
Menurut ADA, menurunkan berat badan dan melakukan aktivitas fisik merupakan langkah pertama yang sangat dianjurkan untuk mencegah diabetes. Menurunkan 5-10% saja dari berat badan dan melakukan aktivitas fisik sedang (30 menit per hari) dinyatakan efektif mencegah diabetes. Selain itu, cara ini juga terbukti bagus untuk menjaga kesehatan secara umum.

Bagaimana dengan terapi obat? Berdasarkan uraian ADA, seperti dikutip situs womenfitness, penggunaan terapi obat kurang efektif dalam mencegah diabetes dilihat dari berbagai segi. Pertama, saat dibandingkan, metformin (obat yang digunakan) secara umum kurang efektif dibandingkan dengan modifikasi gaya hidup. Kedua, penggunaan terapi obat memerlukan monitoring dan telah dikaitkan dengan beberapa efek samping yang cukup signifikan. Ketiga, tidak ada satu pun obat penurun glukosa ang melalui studi ilmiah terbukti bisa melindungi dari penyakit kardiovaskular dan tidak ada bukti kalau obat ini bermanfaat bagi mereka yang tidak menderita diabetes. Bahkan pada pengidap diabetes, hanya ada satu agen penurun glukosa (metformin) yang mempunyai data untuk menunjukkan potensinya mengurangi kejadian macrovascular disease. Di samping itu, obat yang diresepkan untuk mencegah diabetes, yang juga digunakan untuk mengatasi
Diabetes, akan menambah lama waktu pasien terpapar obat sehingga kemungkinan pasien mengalami efek samping juga semakin besar.

Berikut beberapa saran yang bisa menjadi panduan Anda dalam mencegah perkembangan diabetes:

Individu yang berisiko tinggi sebaiknya menurunkan berat badan dan mulai melakukan aktivitas fisik secara teratur.

Screening: berdasarkan panduan screening untuk diabetes, laki-laki (usia 49) dan perempuan (45), khususnya mereka yang memiliki IMT 25 kg/m2 (IMT = kuadrat berat badan per tinggi badan), sebaiknya melakukan screening untuk melihat kemungkinan risiko diabetes. Jika Anda memiliki faktor risiko tambahan seperti faktor keturunan, ada baiknya melakukan screening di usia yang lebih awal.

JIka Anda memiliki kadar gula darah normal, ada baiknya kembali melakukan screening setiap 3 tahun sekali.

Jika Anda terdeteksi berisiko diabetes, ada baiknya mengikuti konseling mengenai cara menurunkan berat badan serta memilih latihan fiisk yang tepat. Akan sangat baik lagi jika Anda terus mengikuti follow-up konseling Anda.

Akan tetapi, ada baiknya mengutamakan penerapan pola hidup sehat sejak dini dibandingkan pengggunaan obat-obatan. ADA tidak menganjurkan penggunaan obat pencegah diabetes secara rutin sebelum ditemukan bukti yang cukup. Untuk saat ini, menurut ADA, intervensi gaya hidup merupakan cara yang paling aman dalam mencegah diabetes. www.mediaindo.co.id

Tidak ada komentar: